Berjumpalah Gus Dur dan Romo Mangun pada sebuah
seminar. Saat giliran Gus Dur berbicara,
dia mengawali dengan sebuah joke.
Suatu ketika ada seorang pastor pergi berburu ke hutan
dengan membawa sebuah senapan. Tiba di hutan lebat, dia melihat seekor harimau.
Langsung dibidikkan senapan itu dan menghujani dengan tembakan berkali-kali
hingga peluruhnya habis. Tapi tak satu pun yang mengenai tubuh harimau.
Nah, lantaran peluru habis, si pastor berlari ketakutan
hingga akhirnya dia terdesak sampai ke tepi jurang. Pilihan si pastor hanya
dua: mati konyol masuk jurang atau diterkam harimau. Akhirnya si pastor menutup
mata dan berdoa seraya memberi sakramen terakhir untuk dirinya sendiri. Usai
berdoa, si pastor membuka mata. Dia merasa heran melihat harimau itu masih
duduk manis di sebelahnya sambil manggut-manggut.
“Kenapa kamu tidak memakan saya, kok malah ikut berdoa?
“Iya, Romo. Ini doa sebelum makan,” jawab si harimau.
Romo Mangun dan semua undangan seminar yang mendengar cerita
itu tertawa terpingkal-pingkal.
Kita mungkin sulit menyamai kecerdasan spiritual tingkat
tinggi mereka. Tapi setidaknya, kita bisa belajar bersama: surga yang
sebenarnya adalah tertawa bersama dalam perbedaan.
Salam Bhinneka!
(sumber foto: google)
Comments
Post a Comment